Rejection Paling Saya Ingat

4:00 pm

Sakitnya Rejection

Dulu saya kena reject. Reject sebab saya ada anak.

Ok macam ni. Lepas habis degree, saya dapat offer attend interview di satu department. Masa interview tu yakin jawab konon walaupun ada satu soalan tu tough ya Rabbi.

Sampai sempat cakap dalam hati "alamak kenapa benda ni aku tiada buat research"

Tapi berdasarkan riak muka penemuduga tu ok la. Tapi ada satu soalan yang saya dapat agak akan di tanya.

"Ada anak kecil?"
"Job ni kerap travel. Macam mana dengan anak?"

Saya jawab sehabis baik.

After 1 or 2 weeks dapat jawapan. Saya tidak dapat job tu. Saya redha.

TAPI after months saya dapat tahu rupanya saya adalah antara top candidates. Tapi disebabkan saya ada anak...

Then saya dapat lagi satu offer. Kali ni organisasi besar sebagai pegawai XX. Masa interview tu rasanya ada 5 orang interviewers. Berpangkat semuanya. Siap ada gelaran. Kecut perut 😂

Saringan pertama lepas. Saringan kedua saya masuk bilik interview dengan ucapan tahniah sebab antara yang menonjol. Tapi kecundang lagi bila soal anak dibangkitkan!

Terus terang soalan lain saya jawab confident. Tapi bila bab anak dijadikan isu...

Paling frust bila kena cakap "awak bukan tak bagus tau. Awal sangat menonjol. Kami akui potensi awak. Cara awal jawab buat kami impress. Tapi macam mana Kalau awak kena pilih antara kerja dengan anak?"

"Apa-apa pun tunggu je la keputusan ye"

LONGLAI terus kaki ni melangkah keluar. 
To be honest all women staff dalam organisasi ni tak beranak ke? Mau saja saya tanya.

Tahu tidak saya jalan kaki jauh gila dalam keadaan panas terik sebab terlampau frust waktu tu 😂 melepaskan geram haha

And of course dapat email tidak lama lepas tu DUKACITANYA.

Padahal waktu tu saya tengah struggle to find money (ada benda yang urgent need money).
Padahal my parents willing to jaga my anak for me. I have very supportive family. My brothers sisters. Husband jangan cakap lah memang always by my side gittew.

Orang-orang yang reject saya dulu tu bukan tau saya punya nangis cemana. Sebab saya frust. Saya boleh terima Kalau saya di tolak sebab potensi saya tidak setanding expectation diorang. Tapi diorang kata potensi saya besar cuma disebabkan saya ada anak. 

Sebab itu saya senang kerja dari rumah sekarang. Biarlah orang kata saya berkepit dengan anak. Sebab bila saya willing untuk berjauhan dari anak orang tidak appreciate pun. 

Yes maybe pendapatan sekarang belum boleh lawan pendapatan job offer yang dua tu. But surely in 5 years time saya doa saya dapat jumpa orang-orang yang reject saya dan saya introduce diri saya sebagai orang yang pernah diorang reject dulu.

Bila diorang tanya buat apa sekarang, I would proudly say "saya buat bisnes"
"Banyak mana awak buat duit?"
"More than gaji untuk position yang department/organisasi awak offer dulu together with yearly increment tau!"

Saya share bukan minta dikasihani. Saya bukan minta dipuji ataupun mau fame. Saya share sebab saya mahu bagitau yang rejection dalam hidup ni banyak sebenarnya. Jadi kenapa kena give up bila sekarang ni kena reject? Sedangkan dulu kuat juga tahan rasa direject kan.

Lain orang lain pengalaman hidup kan. But surely rejection akan buat kita kuat. Peristiwa ni buat saya kuat bila kena reject dalam biz.

Come on, what doesn't kill you makes you stronger keennn 💪🏻

Sharing sebab sayang bukan impress orang ❤️
Nija

#nijabagitips

You Might Also Like

0 comments